Merdeka.com - Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan disandingkan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebagai cawapresnya. Terkait hal itu,PDIP melalui Wasekjennya Eriko Sotarduga B.P.S. menyambut baik.
"Kami menyambut baik apapun yang diusulkan sahabat-sahabat, partai-partai kita sambut dengan baik," ucap Eriko di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4).
Meski demikian, Eriko mengaku pihaknya masih melakukan inventarisir terkait siapa-siapa saja yang pantas mendampingiJokowi dalam pertarungan memperebutkan kursi orang nomor satu dan dua di republik ini.
"Saat ini masih menginventarisir calon-calon karena kita mengharapkan cawapres nanti bisa memperkuat dan saling melengkapi," jelasnya.
Saat ditanya siapakah pilihan terakhir yang cawapres yang akan dipilih, Eriko kembali menegaskan pihaknya belum memutuskan hal tersebut.
"Masih dalam proses. Tunggu hasil real count. Kita tidak boleh mendahului," tegasnya.
Saat ini, dikatakan Eriko, PDIP masih melakukan proses penjajakan dengan sejumlah pihak guna memutuskan hasil akhir siapakah orang yang pantas mendampingi Jokowi sebagai Cawapres nanti.
"Kita masih punya proses sampai 9 Mei nanti. Proses penjajakan, pacaran lah kalau bahasa gaulnya. Kita sebut ini kerjasama bukan koalisi. Karena kalau koalisi itu lebih ke arah transaksional," tandasnya.
"Kami menyambut baik apapun yang diusulkan sahabat-sahabat, partai-partai kita sambut dengan baik," ucap Eriko di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4).
Meski demikian, Eriko mengaku pihaknya masih melakukan inventarisir terkait siapa-siapa saja yang pantas mendampingiJokowi dalam pertarungan memperebutkan kursi orang nomor satu dan dua di republik ini.
"Saat ini masih menginventarisir calon-calon karena kita mengharapkan cawapres nanti bisa memperkuat dan saling melengkapi," jelasnya.
Saat ditanya siapakah pilihan terakhir yang cawapres yang akan dipilih, Eriko kembali menegaskan pihaknya belum memutuskan hal tersebut.
"Masih dalam proses. Tunggu hasil real count. Kita tidak boleh mendahului," tegasnya.
Saat ini, dikatakan Eriko, PDIP masih melakukan proses penjajakan dengan sejumlah pihak guna memutuskan hasil akhir siapakah orang yang pantas mendampingi Jokowi sebagai Cawapres nanti.
"Kita masih punya proses sampai 9 Mei nanti. Proses penjajakan, pacaran lah kalau bahasa gaulnya. Kita sebut ini kerjasama bukan koalisi. Karena kalau koalisi itu lebih ke arah transaksional," tandasnya.
0 comments:
Post a Comment